Burhanuddin A Waman

Dulangan/lenggangan ini digunakan oleh pencari emas secara tradisional di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan untuk mendapatkan butiran emas, adapun pungsi dari alat ini adalah untuk memisahkan butiran pasir dari butiran emas dengan cara diputar dan digoyang secara beraturan di atas permukaan air. Bila seluruh pasir telah terpisah maka yang tertinggal di dalam dulangan/lengggangan hanyalah butiran emas. Dulangan/lenggangan ini dibuat dari akar pohon yang timbul di permukaan tanah dan berbentuk pipih serta memiliki garis tengah antara 100 s/d 150 cm dengan ukuran tersebut dulangan/lengangan ini mudah di pahat

dan di bentuk/ dengan garis tengah 100 cm dan berbentuk kerucut namun tidak terlalu dalam sudutnya seperti pada gambar.













Dulangan / lenggangan is used by gold seekers traditionally in East Kalimantan, Central Kalimantan and South Kalimantan to get the gold dust, while puncture of this tool is to separate the grains of sand grains of gold by means rotated and shaken uniformly over the surface of the water. When all the sand has been separated so that remains in the dulangan / lengggangan is just a grain of gold. Dulangan / lenggangan is made from tree roots that arise at ground level and flat-shaped and have a diameter ranging from 100 -150 cm to the size of the dulangan / lengangan is easy on the chisel