Petani yang ditinggal di pedalaman Kalimantan untuk menanam padi biasanya dimulai dengan membuka lahan baru dengan menebang pohon-pohon yang ada di pinggiran sungai maupun bukit-bukit. Pekerjaan untuk membuka ladang ini dimulai dengan pencarian lahan baru, kemudian menebang pohon, menuggu pohon hasil tebangan kering disusul membakar lahan. Abu sisa bakaran ini nantinya berpungsi sebagai pupuk alami yang akan membuat padi tumbuh subur. Karena petani lahan berpindah tidak menggunakan pupuk untuk padi yang ditanam, pupuk utamanya ya kesuburan tanah yang ada serta abu sisa pembakaran lahan.
Menjelang musim hujan barulah bibit padi ditanam dengan cara menugal ( Menugal adalah cara menanam padi dengan membuat lubang kecil dipermukaan lahan dengan menggunakan tongkat kayu yang ujungnya terlebih dulu dibuat lancip, dilubang kecil inilah bibit padi diletakkan.)Pekerjaan menuggal ini dilakukan dengan cara bergotong royong sesama petani dan bila ladang yang satu sudah selesai mereka berpindah keladang yang lain disebelahnya. Sementara menunggu padi berbuah dan siap panen, lahan bisa disisipi tanaman lain berupa jagung, ubi kayu dan sayuran lainnya. Setelah panen padi selesai makan ladang ini oleh petani di tinggalkan karena untuk musim tanam tahun berikutnya ladang ini tidak produktif lagi, hal ini disebabkan tingkat kesuburan tanah sudah berkurang. Tapi lahan ini masih bisa di buka lagi sebagai lahan setelah 10 tahun kemudian dimana tanah telah menyuburkan dirinya sendiri dengan dedaunan yang jatuh dan membusuk dipermukaan tanah.
Balikpapan 1 Desember 2009 ( Photo diambil ditepi jalan Trans Kalimantan Tgl 22 Nopember 2009) Please translate into your language)
Tulisan mengenai ladang berpindah menambah wawasan buat pembaca lainnya.